Agama Itu Fitrah
Fitrah berarti asal kejadian, bawaan sejak lahir, jati diri, dan naluri manusiawi. Agama (yang bersumber dari Tuhan) yang intinya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut Al-Qur’an, adalah Fitrah (lihat QS 30:30). Hanya saja, fitrah ini tidak seketat yang lain dan pemenuhannya dapat ditangguhkan sampai akhir hayat.
Komunisme juga memiliki paham akhirnya menjadikannya semacam agama, tetapi ia tidak sesuai fitrah. Pangkalan tempat bertolak dan bersauh agama adalah wujud yang Mahamutlak yang berada di luar alam, namun dirasakan oleh manusia. Sedangkan komunisme adalah masyarakat bawah yang terbentuk karena adanya manusia. Agama berpandangan jauh kedepan melampaui batas hidup duniawi, sedangkan komunisme membatasi diri pada kekinian dan ke-disini-an.
Agama memperlihatkan manusia seutuhnya, komunisme mengabaikan ruhani manusia. Agama berusaha mewujudkan keserasian antarkelas mutlak adanya. Inilah sedikit dari banyak perbedaan. Kalau demikian, agama dan komunisme bertolak belakang sehingga pertarungannya sulit di hindari. Siapa yang akan menang? Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita hayati terlebih dahulu pernyataan: “Agama adalah Fitrah”.
Kerena agama adalah fitrah atau sejalan dengan jati diri, maka ia pasti dianut oleh manusia- kalau bukan sejak muda, maka menjelang usia berakhir. Fir’aun yang durhaka merasa dirinya tuhan pun pada akhirnya bertobat dan ingin beragama, sayang ia terlambat (QS 10:90).
Karena agama adalah Fitrah, maka pasti petunjuknya tidak ada yang bertentangan dengan jati diri dan naluri manusia. Kalau pun ada maka cepat atau lambat akan ditolak oleh penganutnya sendiri, dan ketika itu terbukti bahwa ia bukan fitrah.
Islam bukan saja sesuai dengan Fitrah, tetapi bahkan memberikan Hak Veto kepada pemeluknya untuk menangguhkan atau membatalkan pelaksanaan petunjuk apabila menyulitkan seseorang: Allah sama sekali tidak menjadikan untuk kamu dalam Agama sedikit pun dalam kesulitan (QS 22:78). Allah menghendaki kemudahan untuk kamu dan tidak menghendaki kesulitan (QS 2:185). “ Aku diutus membawa al-hanafiyah al-samha’ (agama yang luwes dan toleran),” demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Komunisme bertentangan dengan Fitrah, bukan hanya ajaran nya tetapi juga cara penyebaran nya yang bersifat memaksa atau membodohi. Memang hanya cara itulah yang dapat dilakukan, karna ia bertentangan dengan Fitrah. Apakan kejatuhan mereka di Rusia karena kerasnya tekanan dan pemaksaan atau karena semakin tingginya kesadaran akan pertentangannya dengan fitrah manusia? Sejarahlah yang akan mencatat.
Kewaspadaan terhadap komunisme harus terus kita pelihara, walaupun kita sadar dan yaki bahwa akhirnya paham ini – sebagaimana halnya semua paham yang bertentangan dengan jati diri manusia pasti akan kalah dan dikubur oleh penganutnya sendiri.
Manusia dari hari ke hari semakin dewasa. Kalau sebelumnya Tuhan menilai perlu mengutus para Nabi dan merinci petunjuknya, maka sejak manusia menanjak tangga kedewasaan, dia menghentikan kedatangan Rasul dan mencukupkan dengan petunjuk umum yang dibawa oleh Rasul terakhir. Dengan petunjuk umum itu, bersama akal yang semakin dewasa, manusia akan mampu menemukan kebenaran.
Penulis: Fachry Syahrul